Minggu, 30 September 2018

Fandom Power dan General Public dalam K-Pop

Dalam dunia musik, turun-naiknya popularitas penyanyi memang sudah biasa. Begitu juga dengan laris dan tidak larisnya suatu lagu. Kesuksesan suatu lagu, biasanya dilihat dari peringkat di berbagai tangga lagu atau chart, seperti di Billboard atau iTunes, lalu diikuti oleh piala dari berbagai acara penghargaan yang makin membuktikan kesuksesan lagu, album, atau penyanyi tersebut.

Normalnya, lagu yang berada di urutan atas adalah lagu yang sangat populer, didengar dan disukai banyak orang. Tentu saja popularitas penyanyi juga menentukan kesuksesan lagu tersebut, tapi dalam dunia K-pop hal itu lebih rumit lagi. Budaya penggemar di dunia K-pop memang sedikit berbeda. Penggemar akan melakukan berbagai cara agar lagu atau album yang dirilis idolanya saat "comeback" sukses dan mendapat penghargaan, terutama di acara-acara musik Korea seperti Music Bank, Music Core, dan Inkigayo. Nah, di sinilah para penggemar atau fandom berperan penting.

Di komunitas K-Pop terutama di Korea, loyalitas penggemar sudah tak diragukan lagi. Mereka bisa membeli berbagai merchandise, album, dan datang ke semua acara yang dihadiri oleh idola mereka. Dalam urusan perilisan lagu baru atau yang biasa disebut dengan "comeback", mereka bukan hanya menanti untuk mendengarkan karya terbaru dari idolanya, tapi juga ikut bekerja keras menyukseskan comeback tersebut.

Salah satu usaha yang dilakukan adalah mass streaming di portal-portal musik Korea, yaitu  Melon, Genie, Bugs, Mnet, Naver, dan Soribada. Keenam portal musik itu berperan besar dalam meraih kemenangan di music shows karena nilai digital memiliki presentase paling besar di sebagian besar music show. Jadi, mereka melakukan streaming lagu bukan sekadar untuk mendengarkan musiknya, tapi juga agar nilai digital yang akan dihitung di music show lebih besar, karena itu mereka memutar lagunya terus menerus. Biasanya chart digital ini lebih sulit ditembus jika hanya mengandalkan kekuatan fandom, kecuali sang idol memiliki fandom yang sangat besar seperti EXO, BTS, dan Wanna One. Jika hasil streaming dari fandom bisa membawa lagu ke puncak chart, maka otomatis lagu tersebut akan menarik perhatian publik yang melihat chart tersebut.

Jika streaming di portal musik Korea dilakukan oleh fans Korea atau K-fans (meski tak jarang fans internasional yang ikut streaming dengan biaya lebih), fans internasional biasanya bertugas untuk streaming music video (MV) di mana lagi kalau bukan di Youtube. Beberapa tahun belakangan ini, jumlah view MV di Youtube menjadi sangat diperhitungkan. Masing-masing fandom berlomba-lomba memecahkan rekor view terbanyak dalam waktu 24 jam atau yang tercepat mencapai 100 juta view.
Jumlah view Youtube memang diperhitungkan juga untuk poin SNS di acara musik meski tidak sebesar poin digital. Sama sepeti streaming lagu, streaming MV juga terkadang bukan hanya karena ingin menontonnya terus menerus tapi juga untuk menambah jumlah view.

Lalu usaha yang ketiga adalah membeli album. Bahkan untuk penggemar yang lebih dari berkecukupan bisa melakukan bulk buying atau membeli album dalam jumlah besar. Hal ini dilakukan agar angka penjualan album sang idola menjadi tinggi. Jelas ini juga merupakan faktor penentu peringkat di music show, yaitu masuk sebagai poin physical. Jika poin digital biasanya ditentukan oleh ketertarikan general public, poin digital ditentukan oleh besarnya fandom. Maka tak heran kalau ada album yang terjual banyak tapi lagunya memiliki peringkat rendah di chart atau tidak masuk chart (100 besar) sama sekali. Pembelian album ini bisa dibilang pengorbanan paling besar seorang penggemar karena harganya yang tidak murah, apa lagi membeli dengan jumlah banyak. Tapi sebenarnya bulk buying tidak (terlalu) sia-sia karena dalam album Kpop biasanya terdapat 1 PC (Photocard) member secara acak, dan bulk buyer bisa sekalian mengoleksi PC tersebut. Ini juga merupakan salah satu strategi pemasaran album Kpop.

Yang terakhir adalah voting. Usaha yang terakhir ini tidak memakan banyak biaya kecuali koneksi internet, bisa dibilang ini hanya membutuhkan waktu dan niat. Jadi jelas sekali ini pure ditentukan oleh besarnya fandom karena hanya fans-lah yang rela mengorbankan waktu mereka untuk melakukan hal ini, terutama bagi fans internasional yang harus melihat tutorial kalau website atau aplikasi yang digunakan untuk voting berbahasa Korea.

Selanjutnya saya akan bahas sedikit soal lagu-lagu yang disukai general public. Saya tidak akan membicarakan dari segi musikalitas karena saya bukan ahlinya, saya hanya akan menyebutkan contoh-contoh lagu dan fenomenanya. Tahun ini, contoh lagu Kpop yang memiliki impact besar adalah "Love Scenario" oleh Ikon dan "Bbom Bbom" oleh Momoland. Meski fandom mereka tidak sebesar grup-grup yang saya sebutkan sebelumnya, lagu mereka bertengger di puncak tangga lagu untuk waktu yang lama dan pernah didengar oleh seluruh rakyat Korea Selatan. Di sinilah terlihat perbedaannya, jika lagu yang di-streaming hanya oleh fans akan bertahan hanya selama promosi, tapi jika suatu lagu sudah masuk dalam playlist banyak orang, tentunya akan bertahan di posisi atas lebih lama.

Kelebihan penyanyi yang mengandalkan fandom adalah mereka bisa konsisten untuk mendapat dukungan itu bagaimanapun karya yang mereka rilis, sedangkan penyanyi yang booming dengan satu lagu tidak menjamin lagu selanjutnya akan sesukses lagu sebelumnya. Lalu ada pula penyanyi yang memiliki daya tarik bagi general public, artinya setiap kali penyanyi itu mengeluarkan suatu lagu, pendengar akan tertarik untuk mendengarkan lagunya, contohnya Bigbang, Twice, IU, dan Blackpink. Fandom power memang bisa membawa kesuksesan comeback sang idola, tapi ada kalanya jumlah fans akan berkurang. Begitu juga dengan artis yang selalu menarik perhatian publik, mereka harus selalu menghasilkan karya yang tidak akan membuat publik bosan.

Bagaimanapun juga kita tidak bisa membagi Kpop menjadi golongan fandom power dan general publik karena keduanya bisa tumpang tindih dan saling mempengaruhi. Beberapa artis mampu memiliki fandom besar tapi juga memiliki appeal bagi general public. Suatu lagu bisa populer karena pengaruh fandom, dan lagu yang booming bisa membuat fandom sang artis bertambah besar. Tapi juga jangan heran kalau ada lagu menang di acara musik belum pernah kalian dengar atau ketahui karena hype-nya hanya terjadi dalam fandom.